RSUD Sumenep, Proses Naik Grade
Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim hanya berharap manajemen RSUD bisa meningkatkan loyalitas pelayanan kepada pasien. Direktur RSUD, dr Fitril Akbar bersyukur adanya kewengan PPK BLUD RSUD itu. Dan Fitril bisa percaya diri untuk mengembangkan rumah sakit dengan peyesuaian pola kerja. “Salah satu kelebihan RSUD H. Moh. Anwar Sumenep dengan status BLUD, yaitu pola penataan keuangan lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan yang ada di RSUD sendiri,” jelas Fitril, saat ditemui Mata Sumenep.
Dijelaskan, pada tahun 2015 RSUD sedang proses uji kelayakan internal rumah sakit untuk mengukur layak tidaknya alih status C ke tipe B. Sehingga dibutuhkan upaya dan komitmen agar cita-cita manajemen rumah sakit tercapai, salah satunya dengan cara menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi alat kerja menuntaskan tugas-tugas rumah sakit.
Adapun penambahan SDM dalam RSUD terdiri dari lima (5) tenaga. Pertama, Dokter Spesialis, tahun 2010 hanya ada 8 orang tenaga spesialis, namun 2015 jumlah itu berubah menjadi 15 dokter. Sementara Dokter Umum sudah ada 18 orang yang sebelumnya hanya 14 dokter. Ketiga, Dokter Gigi bertambah 2 orang, sehingga semua berjumlah 4 orang dokter. Keempat, Perawat sudah tersedia 188 orang dan terakhir Bidan yang semula 13 orang ditambah menjadi 20 orang.
Langkah kedua, untuk mencapai predikat layanan terbaik dan berkualitas, pihak RSUD juga meningkatkan kualitas sarana. Contoh sarana yang mengalami perbaikan dan penambahan adalah Tempat Tidur (TT) sebanyak 70 buah bersamaan dengan penambahan gedung, sehingga di tahun 2015 TT yang ada sudah mencampai 240 TT sesuai dengan standar yang harus dimiliki rumah sakit tipe B.
Mengenai kelengkapan prasarana tersebut, kata Fitril, juga tidak lupas dari objek perbaikan, yakni dengan cara pengadaan alat kesehatan (Alkes berupa alat radiologi, USG-4D, CT-Scan, Ventilator, serta Digital Radiologi yang semuanya lebih canggih. Sehingga nantinya diharapkan benar-benar dimaksimalkan pemanfaatannya dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Menyoal sumber dana untuk memenuhi segala macam bentuk kebutuhan, Fitril menyebut, ada dua sumber. Jika tahun 2010 kemarin hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), maka di tahun 2015 ini sumber itu bertambah dari Anggaran BLUD. “Ini yang menjadi pendongrak kemajuan dan pelayanan kesehatan lebih maksimal,” tambahnya.
Bukti terakhir yang juga mengindikasi bahwa setapak demi setapak RSUD Sumenep telah mengalami peningkatan dapat dilihat pada database RSUD. Seperti fluktuasi signifikan pada jumlah pasien dari tahun 2010 hingga 2014 kemarin. Di tahun 2010 tercatat jumlah total pasien mencapai 69.943 orang. Sedang di tahun 2014 lalu semua berjumlah 75.743 orang. Sementara untuk tahun 2015 belum dapat dijumlah, karena belum mencapai waktu penghitungan (akhir tahun).
Menigkatnya jumlah pasien dari 2010 sampai 2015 ini bisa membuktikan kalau kepercayaan masyarakat Sumenep terhadap pelayanan RSUD H. Moh Anwar Sumenep semakin kuat. Dan itu merupakan modal besar bagi pihak pengelola untuk terus meningkatkan dan mengembangkan pelayanan yang selama ini sudah berjalan.
“Secanggih apapun peralatan yang kami miliki dan sebagus apapun SDM yang ada, tetapi kehilangan kepercayaan dari masyarakat, maka kami yakin semua program yang kami canangkan tidak akan berjalan sesuai dengan harapan,” jelas Fitril.
rusydiyono/rafiqi
Berita Terkait
Jalin Silaturahmi, PWI Sumenep Gelar Halal Bihalal Dengan
Peran Bank BPRS, Lebah Jadi Sumber Ekonomi Warga
Bupati Busyro: Tidak Berkhayal Jadi Finalis Inovator PBB
Dalam Hitungan Hari, Dana Desa Mengucur
Copyright © 2015 | WordPress Theme by Matasumenep.com
Page optimized by WP Minify WordPress Plugin
Leave a comment