Kenapa Umat Muslim Bershalawat Kepada Nabi Muhammad?
Sebagian non-Muslim seringkali memberikan tuduhan bahwa umat Muslim bershalawat
kepada Nabi Muhammad menandakan Nabi Muhammad belum selamat, tentunya
itu hanya tuduhan atas ketidak mengertian mereka saja. Marilah kita
ketahui terlebih dahulu arti dari shalawat itu, Shalawat artinya
kemuliaan atau kesejahteraan. Perintah shalawat tertulis dalam firman
Allah Al-Qur'an :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab' 33:56)
Jika dilihat, shalawat itu memang hampir mirip seperti doa, tapi
sesungguhnya tidak bermakna seperti doa kita pada umumnya. Bershalawat
dari Allah berarti memberi rahmat: Maksud malaikat bershalawat kepada
Nabi yaitu malaikat turut memohon ampunan kepada Allah. Sedangkan
shalawat orang-orang beriman kepada Nabi maksudnya ucapan salam dan
penghormatan atas rahmat dan kesejahteraan diberikan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Jadi ayat
diatas menegaskan bahwa shalawat itu adalah wajib bagi kaum Muslim
perintah dari Allah, lantas apakah itu berarti Nabi Muhammad belum
selamat? Kesemuanya itu bukan berarti karena Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam belum selamat atau tidak mendapat keselamatan dari
Allah Subhana Wa Ta'ala.
Nabi Muhammad Serta Setiap Nabi Dijamin Masuk Surga
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sudah dijamin masuk surga, ayatnya secara implisit dalam Al-Qur'an:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
"Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan
kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang
serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan
yang lurus," (QS. Al-Fath' 48:1-2)
Dosa Nabi
Muhammad telah diampuni oleh Allah baik yang telah lalu maupun yang akan
datang serta dipimpin ke jalan yang lurus. Itulah salah satu kelebihan
para Nabi-Nabi Allah yang semuanya sudah pasti mendapat jaminan surga
dari Allah, semua Nabi-Nabi pilihan Allah sudah pasti akan diselamatkan
diakhirat kelak serta orang-orang yang beriman :
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأشْهَادُ
"Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)," (QS. Al-Mu'min' 40:51)
Kita sudah
mengetahui bahwa para Rasul Allah pasti selamat dunia dan akhirat, tapi
jaminan itu tidak menyurutkan mereka untuk tetap taat beribadah kepada
Allah serta terus memohon ampunan kepada-Nya. Dan hal tersebut merupakan
kelebihan lain para Nabi Allah dibanding manusia biasa. Walaupun
jaminan surga sudah mereka dapatkan, tapi mereka tidak henti-hentinya
bersyukur dengan ibadah yang lebih khusyuk lagi. Inilah contoh bagaimana
Nabi Muhammad tidak henti-hentinya bersyukur walaupun sudah dijamin
kehidupannya dunia dan akhirat:
Diriwayatkan dari Aisyah R.A :
‘Sungguh Nabi Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wasallam shalat malam hingga
merekah kedua telapak kakinya. Aisyah berkata kepada beliau :”Mengapa
engkau melakukan hal ini, wahai Rasulullah, padahal Allah telah
mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?”, Beliau
menjawab, “Apa aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur?” (HR
Bukhori dan Muslim No.5046)
Tanpa perlu penjelasan
yang lebih lebar lagi kita sudah mengetahui bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alahi Wasallam telah dijamin masuk surga. Sekarang
pertanyaannya, mengapa kita masih harus bershalawat kepada Nabi
Muhammad, bukankah dia sudah pasti masuk surga? Lantas apa fungsi
shalawat itu?
Fungsi Shalawat
Tujuan Allah menyuruh manusia bershalawat kepada Nabi Muhammad ialah
agar umat Islam seluruhnya menaruh rasa hormat kepada beliau. Sebab
beliau adalah pilihan-Nya untuk menjadi Nabi terakhir dan penutup para
Nabi, yang membebaskan manusia dari kehidupan jahiliyah. Atas perjuangan
beliau, umat manusia bisa dihantarkan ke alam yang terang benderang.
Beliaulah yang mengantarkan umat manusia dari kehidupan hewani menjadi
kehidupan yang manusiawi. Jika tidak ada beliau, entah kebejatan moral
apa yang dilakukan oleh umat manusia.
Oleh sebab
itu, sebagai orang yang tahu diri, umat manusia sangat wajib untuk
mensyukuri jasa beliau. Untuk mengabadikan rasa syukur dan jasa beliau
inilah maka 'shalawat serta salam' dijadikan sebagai salah satu rukun
dzikri, yaitu suatu bacaan rukun bagi umatnya setiap mengerjakan shalat.
Dimasyarakat modern inipun kita melihat mereka mempunyai cara
tersendiri untuk mengenang jasa orang yang menurut mereka pahlawan,
contohnya membuat patungnya, gambarnya, atau seperti para pahlawan
Indonesia yang wajah mereka diabadikan dalam uang kertas. Sedangkan
Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengenang jasa Nabi terakhir
pahlawan terbesar dan terpuji umat manusia dengan mengucapkan shalawat
kepada beliau Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Seandainya
Allah tidak memberikan contoh dan petunjuk tentang tata cara mensyukuri
karunia-Nya yang telah diberikan melalui baginda Nabi, tentu akan
terjadi bermacam-macam cara dalam mensyukuri nikmat tersebut. Misalnya,
dengan memberikan sesajian, tumbal, korban hewan dan lain-lain menurut
selera dan keinginan masing-masing dan akhirnya mengarah pada
pengkhultusan kemusyrikan.
Oleh karena Allah
memberikan petunjuk Al Qur'an dalam hal etika menghormati manusia
pilihan-Nya itu, maka umat Islam mematuhi perintah tersebut agar tidak
terjadi kekacauan dalam beribadah kepada-Nya.
Fungsi lain shalawatpun tertera dalam salah satu hadits disebutkan sebagai berikut:
"Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: telah bersabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam.: "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku
satu kali saja, niscaya Allah akan memberikan sepuluh kesejahteraan
kepadanya dan dihapuskan darinya sepuluh kesalahan dan diangkat baginya
sepuluh derajat." (HR. Bukhari, Nasa'i, Ibnu Hibban dan Hakim).
Atas dasar hadits di atas, maka umat Islam di manapun berada selalu
membacakan shalawat kepada Rasulullah setiap waktu shalat maupun setiap
kali mendengar namanya disebut. Sebab dengan membacakan satu kali
shalawat kepada Rasulullah, maka balasannya adalah mendapat sepuluh
kebaikan dan dihapuskan sepuluh keburukan. Nah, siapa yang tidak mau
mendapat pahala sebanyak itu?
Dengan demikian,
keberadaan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah sungguh membawa berkah dan
rahmat bagi umatnya. Sebab dengan bershalawat kepadanya satu kali saja,
akan memperoleh pahala sepuluh kebaikan dan menghilangkan sepuluh
keburukan. Subhanallah, sungguh beruntung menjadi pengikut beliau.
Jadi intinya shalawat kepada Nabi itupun kembali kepada diri kita
sendiri. Lalu apa hanya Nabi Muhammad yang mesti dishalawatkan?
Dalam Al-Qur'an para Nabi-Nabi pun dishalawatkan:
Shalawat untuk para Rasul Allah
"Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka
katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji
bagi Allah Tuhan seru sekalian alam." (T-QS. Ash-Shaaffaat' 37:180-183)
Shalawat untuk Nabi Ibrahim Alaihissalam
"Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan
orang-orang yang datang kemudian, (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas
Ibrahim." (T-QS. Ash-Shaaffaat' 37:108-109)
Shalawat untuk Nabi Musa Alaihissalam dan Nabi Harun Alaihissalam
"Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian yang baik) dikalangan
orang-orang yang datang kemudian; (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan
atas Musa dan Harun." (T-QS. Ash-Shaaffaat' 37:119-120)
Shalawat untuk Nabi Nuh Alaihissalam
"Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan
orang-orang yang datang kemudian; "Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di
seluruh alam." (T-QS. Ash-Shaaffaat' 37:78-79)
Shalawat untuk Nabi Ilyas Alaihissalam
"Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan
orang-orang yang datang kemudian. (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan
atas Ilyas?" (T-QS. Ash-Shaffaat' 37:129-130)
Shalawat untuk Nabi Isa Alaihissalam
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku
seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan
kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada
hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali." (T-QS. Maryam' 19:30-33)
Shalawat untuk Nabi Yahya Alaihissalam
"Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan
kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa
belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan
ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua
orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia
meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali." (T-QS. Maryam'
13:12-15)
Itulah ucapan shalawat untuk para Nabi
dalam Al-Qur'an. Gelar "Alaihissalam" sendiri yang dimiliki oleh para
Nabi juga merupakan shalawat yang berarti "semoga keselamatan
dilimpahkan kepadanya", begitu juga dengan gelar Nabi Muhammad yaitu
"Shallallahu 'Alaihi Wasallam". Intinya bershalawat kepada Nabi adalah
perintah Allah, bukan atas inisiatif para Nabi, bukan karena semata-mata
keinginan Nabi Muhammad, tapi perintah Allah kepada manusia beriman
sebagai bentuk pernghormatan kepada para Nabi-Nya. Ketauhilah
bershalawat atau tidaknya kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam tidak akan menurunkan derajad beliau disisi Allah sebagai
manusia termulia. Seandainya pun didunia ini tidak ada yang bershalawat
kepada beliau, tentu tetap tidak menurunkan urutan beliau Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai manusia yang pertama kali mengetuk
pintu surga. Semoga ini dapat menjawab keraguan anda terhadap Islam.
Yesus Dalam Bible Dishalawatkan
Umat Kristen begitu bersemangat mempermasalahkan masalah shalawat Nabi
ini karena mereka berpikir dalam Biblenya tidak ada shalawat terhadap
Nabi. Apakah mereka betul? Ternyata mereka salah, sang Nabi dari Nazaret
pun didoakan sholawat oleh para pengikut beliau pada zaman itu.
Matius 23:39 Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan
melihat aku lagi, hingga kamu berkata: DIBERKATILAH DIA yang datang
dalam nama Tuhan!”
Lukas 13:35 Sesungguhnya rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi aku berkata kepadamu: Kamu tidak
akan melihat aku lagi hingga pada saat kamu berkata: DIBERKATILAH DIA
yang datang dalam nama Tuhan!”
Lukas 19:38 Kata mereka:
“DIBERKATILAH DIA yang datang sebagai raja dalam nama Tuhan, damai
sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!”
Yohanes 12:13 Mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong
Isa Al Masih sambil berseru-seru: “Hosana! DIBERKATILAH DIA yang datang
dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
Matius 21:9 Dan orang banyak
yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang
berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Doa hosana dan doa berkat tersebut diatas adalah untuk Yesus. Apakah
arti HOSANA? Doa atau pujian? Kita lihat Hosana dalam Perjanjian lama:
Mazmur 118:25
אנא יהוה הושיעה נא אנא יהוה הצליחה נא
ānnā’ yəhwâ HWOSI‘AH NA’ ’ānnā’ yəhwâ haṣəlîḥâ nnā’
Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!
Kita bisa mengerti bahwa HOSANA mengandung pengertian seruan doa ”A
Hebrew exclamation of praise to the Lord, or an invocation of blessings”
(http://www.artikata.com/arti-90566-hosanna.php).
Asal kata HOSANA secara jelas dari situs Wikipedia:
"The word hosanna is etymologically derived from the Hebrew ,הושיעה־נא
hôšî‘âh-nā’ (baca howsyi’ahnnaa). Christian usage has come through the
Greek Bible, giving it the form ὡσαννά, hōsanná."
"Kata HOSANNA
berasal dari bahasa Ibrani הושיעה־נא , hôšî‘âh-nā’. Umat Kristen
mengambilnya dari Injil berbahasa yunani yang tertulis HOSANNA."
From the Bauer lexicon: derived from Aramaic ( הושע נא ) from Hebrew
הושיעה נא) ) (Psalm 118:25, הוֹשִׁיעָהנָּא ), meaning “help” or “save, I
pray“, “an appeal that became a liturgical formula; as part of the
Hallel… familiar to everyone in Israel.”
Dari Kamus kata Bauer:
Diambil dari bahasa aram ( הושע נא ) dan juga bahasa Ibrani ( הושיעה נא
) (Mazmur 118:25, הוֹשִׁיעָהנָּא ) yang berarti “Tolong” atau
“Selamatkanlah, Ku berdoa”. Sebuah seruan yang menjadi tata cara ibadah;
sebagai bagian dari Hallel… yang dikenal setiap orang di israel.
From the Friberg Lexicon: hosanna, indecl. particle translit. fr. the
Heb.; strictly, a cry expressing an appeal for divine help “save! Help,
we pray!”; in a liturgical usage, a shout of praise and worship
“hosanna, we praise you” (Matthew 21.9).
Dari Kamus kata
Friberg: HOSANNA, diambil dari bahasa Ibrani yang berarti: seruan dengan
sungguh sungguh & tegas untuk meminta pertolongan Tuhan.
“Selamatkanlah! Tolonglah, kami memohon!”. Dalam tata ibadah, seruan
untuk berdoa & memohon “HOSANA, Kami memberkatimu”
From the UBS Lexicon: hosanna (in Aramaic), an exclamation of praise literally meaning, “Save, I pray”.
Dari Kamus kata Lexicon: HOSANNA (bahasa aram), sebuah seruan doa yang berarti: “Selamatkanlah, Kumohon”
From the Louw-Nida Lexicon: hosanna (an Aramaic expression meaning
“help, I pray” or “save, I pray,” but which had become a strictly
liturgical formula of praise)
Dari Kamus kata Louw Nida: HOSANA (sebuah ekspresi dari orang aram yang
berarti “Selamatkanlah, Ku doakan”, tapi menjadi susunan kata ibadah
doa yang tegas.)
Hosanna in the highest,” the
closing words of which no longer give any sense The same is the case
with the words “Hosanna to the son of David” in Matt xxi. 9, “Hosanna in
the highest” being a corruption of the original version. (http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=925&letter=H&search=hosanna)
Menurut info dari Wikipedia pengertian kata “hosanna” ada 2 pandangan:
Judaism “Hoshana” ( הושענא ) is a Hebrew word meaning PLEASE SAVE OR
SAVE NOW. In Jewish liturgy, the word is applied specifically to the
Hoshana Service, a cycle of prayers from which a selection is sung each
morning during Sukkot, the Feast of Booths or Tabernacles. The complete
cycle is sung on the seventh day of the festival, which is called
Hoshana Rabbah ( הושענא רבא , “Great Hosanna”).
Christianity
"Hosanna" (Greek transcription: ὡσαννά, hōsanna) is the CRY OF PRAISE OR
ADORATION shouted in recognition of the Messiahship of Jesus on his
entry into Jerusalem, Hosanna! Blessed is the one who comes in the name
of the Lord![3] It is used in the same way in Christian praise. (http://en.wikipedia.org/wiki/Hosanna)
Pengertiannya jelas berbeda bukan? Yahudi yang empunya kata “hosanna”
mengartikannya sebagai permohonan alias doa sedangkan Christian
mengartikannya sebagai pujian/ sanjungan.
Etymology:
Hosanna \Ho*san”na\ (h[-o]*z[a^]n”n[.a]), noun; plural
Hosannas(-n[.a]z). [Greek, from Hebrew h[=o]sh[=i]‘[=a]h nn[=a]save now,
save, we pray, h[=o]sh[=i]a’ to save (Hiphil, a causative form, of
y[=a]sha’) + n[=a], a particle.]. (http://www.mechon-mamre.org/p/pt/pt26b8.htm)
Dari etymology diatas jelas bahwa “hosanna” adalah mengharap/ memohon selamat bukan memuji “sang penyelamat”
Mazmur 118:25
אנא יהוה הושיעה נא אנא יהוה הצליחה נא
ānnā’ yəhwâ HWOSI‘AH NA’ ’ānnā’ yəhwâ haṣəlîḥâ nnā’
We beseech Thee, O LORD, SAVE NOW! We beseech Thee, O LORD, make us now to prosper!
O LORD, SAVE NOW! ,
terj. Literal: Oh Gusti, selamatkanlah sekarang!
Apakah Permohonan atau Doa atau pujian??? Check juga pengertian
“hosanna” sebelum kedatangan Christianity.
Mazmur 117:25
ω κυριε σωσον δη ω κυριε ευοδωσον δη (Septuagint)
o kurie SOSON de o kurie euodoson de
O Lord, save now: O Lord, send now prosperity
(http://www.ecmarsh.com/lxx/Psalms/index.htm)
Save now = selamatkanlah sekarang, bermakna permohonan/ doa atau pujian???
σωσον SOSON verb – aorist active middle – second person singular sozo
sode’-zo: to save, i.e. deliver or protect — heal, preserve, save
(self), do well, be (make) whole.
Bandingkan arti kata σωσον SOSON dalam PB:
Markus 15 :30
σωσον σεαυτον και καταβα απο του σταυρου sôson
seauton kai kataba apo tou staurou
turunlah dari salib itu dan SELAMATKAN diri-mu!”
Apakah kata soson bermakna permohonan atau pujian? Apakah saudara masih Kurang yakin? Silahkan cermati juga Vulgate
Psalm 117:25 o Domine salvum fac o Domine prosperare
O Lord, SAVE ME: O Lord, give good successsave me = selamatkanlah diriku
Bermakna permohonan/ doa atau pujian? Jadi, berdasarkan info-info
diatas, kata “hosanna” bermakna permohonan dilimpahkan keselamatan alias
doa, chek juga pemakaian kata itu pada liturgy Jahudi, dan ternyata
para patriarch Abraham, Isaac, Jacob, Moses, Aaron, Joseph dan David
juga “dihosannahi” alias di mohonkan keselamatan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Hoshana_Rabbah)
Hoshanot Today is Hoshana Rabbah, the seventh day of the festival of
Sukkot which is also a minor holiday of its own. The name means “The
Great Hoshana” or “The Great ‘Please Save Us’!”
(http://velveteenrabbi.blogs.com/blog/2010/09/hoshanot.html)
Dalam penggalan ayat Bible di bawah ini kita dapat melihat doa
sekaligus berkat tersebut adalah untuk Yesus Kristus atau Nabiullah Isa
Al Masih alaihissalam:
Lukas 19:38 Kata mereka:
“DIBERKATILAH DIA yang datang sebagai raja dalam nama Tuhan, damai
sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!”
Yohanes 12:13 Mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong
Isa Al Masih sambil berseru-seru: “Hosana! DIBERKATILAH DIA yang datang
dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
Matius 21:9 Dan orang banyak
yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang
berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Anda dapat mendoakan orang lain (misal teman) dengan format yang serupa
dengan format doa berkat itu. Misal, “Diberkatilah kamu oleh Tuhan“,
“Allah memberkatimu“, “Dilapangkanlah jalan-jalanmu“, “Dimudahkanlah
ujian hari ini“, dsb.Dalam bahasa Arab, seringkali anda akan mendengar
seorang muslim mendoakan saudaranya dengan “Barokallahu fiikum” yang
berarti ” Semoga ALLAH memberkahi anda“, “Berkat ALLAH tercurah atas
anda“
Yesus bukan hanya mendoakan para pengikutnya,
bahkan para Nasrani generasi pertama pun juga mendoakan sholawat dan
berkat untuk beliau. Sekali lagi, doa sholawat dan salam adalah
kebiasaan para pengikut para Nabi dari dahulu untuk Nabi mereka.
Allahumma Shalli 'alaa Muhammad, Wa'alaa aali Muhammad. kama Shallaita'
alaa Ibrahima Wa'alaa aali Ibrahima Wabarikh 'alaa Muhammad Wa'alaa
aali Muhammad, Kama Barakhta 'alaa Ibrahima wa'ala aali Ibrahima, fil'
aalamiinaa' Innaka hamidun majiid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar