Papat kalima pancer merupakan sebuah wacana yang perlu terus kita gali
dan kita renungkan plus bertukar fikiran dengan orang-orang tua kita
yang sudah mumpuni baik dari ilmu tahid dan ilmu rasanya. Menurut
petunjuknya papat kalima pancer itu pusatnya ada di PANCER (yaitu lubuk
hati yang paling dalam) dan PAPAT-nya adalah unsur-unsur ilahi yang kita
sendiri hak untuk mendapatkannya. Karena dengan menggunakan PAPAT itu
kita bisa selalu ingat kepada Allah Subhanahu wata’ala sebagai penguasa
alam semesta ini.
Papat yang pertama adalah nur-nya Allah (Nurullah=Cahaya dari Allah)
bias dari asma-asma Allah dan sifat-sifat Allah, tanda dari PANCER-nya
yaitu dalam segala sesuatu/ gerak gerik selalu BERSERAH DIRI kepada
Allah dan pengakuan kita sebagai mahluknya merasa tiada daya secara
ruhani dan tiada kekuatan secara jasmani kecuali hanya Allah yang
memberikan gerah hidup dan kehidupan, dan berupaya untuk selalu
meng-ibadahkan segala sesuatu untuk BERIBADAH kepada Allah memohon Ridho
Allah, Rahmat Allah.
Papat yang kedua adalah NUR MUHAMMAD (cahaya syafa’at yang Allah cipta
untuk Hambanya (Rasulullah) yang Allah mulyakan. setelah kita berserah
diri kepada Allah lewat PANCER (lubuk hati yang paling dalam) ada sebuah
kelembutan sebagai sebuah rahmat yang Allah berikan kepada mahluknya
agar kita tunduk dan lemah lembut kepada Allah, selalu merasa sayang
kepada apapun dan siapapun sebagaimana Rasulullah mempunyai perangai
yang lembut dan berahlak mulia bagi semua mahluk.
PAPAT yang ketiga yaitu MALAIKAT sebagai kendaraan untuk membawa
NURULLAH dan NUR MUHAMMAD tadi kedalam diri kita pada waktu kita
berserah diri kepada Allah dan mengibadahkan segala sesuatu hanya untuk
Allah dan fungsi malaikat ini untuk membantu memintakan permohonan ampun
mendoakan kepada kita sebagai mahluk yang lemah, banyak berbuat dosa
(karena manusia tempat salah dan lupa) dan nominal mereka tidak sedikit
mendukung kita dalam beribadah kepada Allah.
PAPAT yang ke empat adalah KAROMAH yaitu berisi doa-doa dari para orang
sholeh terdahulu (doa dari para Rasul-rasul, Nabi-nabi, dan para Auliya
serta Sholihin yang telah mendahului kita) yang oleh allah diberikan
kesempatan untuk membantu mendoakan segala hajat hidup kita dalam
mengarungi kehidupan didunia sebagai bekal ibadah nanti kita setelah
meninggal (akhirat).
Semoga Allah mengampuni kedua orang tua kita, keluarga kita, mengampuni
kita, dan orang-orang yang mempunyai hak dan kewajiban atas kita yang
seiman serta mengampuni sesepuh-sesepuh kita. Semoga Allah memberikan
Taufiq dan hidayah kepada kita dan mereka dan semoga kita dan mereka
semua dijadikan golongan dari hamba-hamba Allah yang sholeh.
ADABEBERAPA VERSI yang menginterpretasikan JAMUS KALIMOSODO.
1. ada yang menginterpretasikan 2 kalimah syahada
2. ada yang menginterpretasikan lahirnya pancasila
3. ada yang menginterpretasikan tokoh pewayangan pandawa lima, apakah
semua nya salah? tentu tidak…karena cara pandang setiap orang tidaklah
sama.
Hal yang terpenting adalah jangan sampai kita kehilangan ISI/makna dari
Jamus Kalimosodo sebagai orang yang berpengertian jawa yang mendapatkan
warisan dari leluhur Jawa, pengertian jamus kalimusodo secara singkat
adalah:
Istilah jamus kalimosodo terdapat dalam kisah pewayangan baratayudha,
suatu jamus/surat yang ada tulisannnya tentang pengertian/kawruh.
“barang siapa mendapat kawruh ini ia akan menjadi raja/mempunyai
kekuasaan yang besa. kitab ini dimiliki oleh prabu yudistira(samiaji)
yang selalu menang dalam peperangan dan akhirnya masuk surga tanpa
kematian…memiliki dalam hal ini adalah bukan saling berebut tetapi
saling berebut memiliki makna.
Arti Kalimasada terdiri dari beberapa bagian:
Ka= huruf/pengejaan Ka, Lima=angka 5, Sada= lidi/tulang rusuk daun
kelapa yang diartikan Selalu, Jadi kelima ini haruslah utuh(selalu 5),
Kelima unsur kalimasada teridiri dari:
1. KaDonyan(Keduniawian).
ojo ngoyo dateng dunyo yang arti singkatnya adalah jangan mengutamakan
hal-hal yang bersifat duniawi, kebutuhan duniawi kita kejar tapi jangan
diutamakan.
2. Ka Hewanan ( sifat binatang).
ojo tumindak kaya dene hewan, cotoh:asusila. amoral, tidak beretika dll.
3. KaRobanan.
Ojo ngumbar hawa nafsu yang arti singkatnya jangan memelihra hawa nafsu…nafsu itu harus dikendalikan.
4. Kasetanan.
Ojo tumindak sing duduk samestine yang arti singkatnya jangan bertindak
yang tidak semestinya alias gengsi, sombong( ingin seperti Gusti),
menyesatkan, berbuat licik dll.
5. KaTuhanan.
artinya kosong
Gusti Allah iku tan keno kinoyo ngopo nanging ono yang artinya Gusti
Allah tidak dapat diceritakan secara apapun tapi toh ada. Gantharwa
adalah salah satunya yang diberikan “pusaka” mewarisi warisan dari
leluhur Jawa. Pengertian Asli dari jamus kalimosodo diatas adalah isi
murni dari pengertian sebenarnya..setiap orang boleh membungkusnya
dengan bungkus apapun tetapi jangan sampai kehilangan makna aslinya,
karena pengertian diatas adalah pengertian sebenarnya dari jamus
kalimusodo.[]
SUKMA SEJATI
Sebenarnya Sukma sejati, sukma jati, guru sejati atau guru murshid sama
saja…cuma sebutannya saja yang berbeda…..ada juga yang menyebutnya
dengan Nur Muhammad yang disebut Ruh idhlafi yang merupakan Hakikat
Sukma dan ini merupakan kehendak dari Dzat Yang Maha Suci.
Nur Muhammad adalah hakikat sukma yang diakui keadaan Dzat dan merupakan
perbuatan Atma dan menjadi Wahana dalam Alam Arwah ( Martabat 7 ) dan
dari Nur Muhammad inilah yang menimbulkan Unsur-unsur Kehidupan yang
menjadi Asal muasal Kehidupan.
Sukma sejati adanya pada kedalaman pribadi yang di pegang oleh Sang
Pribadi…..melalui proses pengenalan diri sendiri maka muncullah cermin
memalukan yang memberikan kenyataan kesadaran bahwa kotornya diri kita
dan melalui proses selanjutnya maka kita bisa mulai mencari dan
menemukan Sang Sukma sejati atau Adam Makna ……sama saja.
Dan dalam proses menemukan yang di butuhkan adalah totalitas Kesadaran,
Keikhlasan, Ketulusan dan Kebulatan Tekad hanya untuk MencintaiNya
seutuhnya ……tanpa ketakutan akan neraka atau keinginan akan sorga….yang
ada hanya Dia.
Kadang ada yang menyamakan antara sukma sejati dengan saudara 4 …ini
sesuatu yang berbeda walaupun asalnya memang dari perbendaharaan saudara
4 tetapi yang sudah di sempurnakan atau di tundukkan oleh Sang Penguasa
Sukma.
Kalo pengisian secara instant mengenai sukma sejati, mungkin ini bukan
sukma sejati tetapi di sebut punden sari atau saudara 4, dan ini adalah
tahap awalnya saja, karena untuk menemukan Penguasa Sukma ( sukma sejati
) melalui proses dan halangan yang cukup sulit, apalagi kalo dalam
hidup kita masih sering tergoda kehendak jasad.
Dan sebetulnya bukan diisi, tetapi dibukakan pintunya melalui
cakra-cakra yang berada tubuh kita sehingga bisa membangkitkan daya alam
bawah sadar kita dan memungkinkan diri kita melakukan sesuatu di luar
nalar.
Kadang ada yang menyamakan antara sukma sejati dengan saudara 4 …ini
sesuatu yang berbeda walaupun asalnya memang dari perbendaharaan saudara
4 tetapi yang sudah di sempurnakan atau di tundukkan oleh Sang Penguasa
Sukma.
Kalo pengisian secara instant mengenai sukma sejati, mungkin ini bukan
sukma sejati tetapi di sebut punden sari atau saudara 4, dan ini adalah
tahap awalnya saja, karena untuk menemukan Penguasa Sukma ( sukma sejati
) melalui proses dan halangan yang cukup sulit, apalagi kalo dalam
hidup kita masih sering tergoda kehendak jasad.
Dan sebetulnya bukan diisi, tetapi dibukakan pintunya melalui
cakra-cakra yang berada tubuh kita sehingga bisa membangkitkan daya alam
bawah sadar kita dan memungkinkan diri kita melakukan sesuatu di luar
nalar.
Kenapa saya sebut sebuah perjalanan.
Karena ini semua harus kita jalani sendiri, dengan mulai dari sebuah
keraguan, pencarian, penemuan, pemahaman, kesadaran dan
penyatuan…..dalam sebuah cinta kasih yang tulus, dengan pengorbanan yang
tak terkira untuk sampai kesana…untuk sampai ke pantai dan melihat
samudera…untuk melihat dimana semua sungai bermuara ( kembali ).
Seperti Bima bertemu Dewa Ruci.
Bagaimana pertama kali kita akan dihadang oleh nafsu 4 perkara…..mula-mula sinar lutam, sinar merah, sinar kuning, sinar putih.
Berakhirnya perjalanan ….Pada zaman karamatullah kelak, waktunya
maqamijabah, yakni terkabulnya segala sesuatu, segala apa yang
dikehendaki terlaksana, karena lenyapnya Mutdah yang merupakan Dzat
hamba, tinggallah Wajah yaitu Dzat Tuhan yang bersifat kekal.
Menuju cinta sejati …..adalah sebuah perjalanan yang penuh pengorbanan,
saat hidup di kuasai rahsa maka nafsu menguasai jiwa, dan kita tidak
akan mendapatkan atau menemukan apa-apa semuanya hanya semua, tidak
abadi dan kekal.
Betul sekali bahwa ortu, anak istri…dan semua yang kita dengar, lihat,
rasa, endus…semuanya hanyalah pinjaman dan akhirnya toh harus kembali ke
asal….itulah yang dinamakan Kesadaran…
Jalan bertemu suksma sejati……adalah dengan menemukan Kesadaran dengan
membersihkan jiwa, mengendalikan nafsu 4 menembus 3 cahaya akhir …
pertama ; ikhlas, kedua ; rela pada hukum kepastian Allah, ketiga ; agar
merasa tidak memiliki apa-apa, keempat ; harap berserah diri pada
kehendak Allah Taala …. tidak ada yg menyerupainya ….kecuali anda tahu
tempatnya, disinilah kadang di perlukan pembimbing…karena kadang banyak
yang serupa atau menyerupai…tapi bukanlah yg sebenarnya.
Dalam Kehidupan ini faktor yang sering dilupakan kita sebagai manusia
yang kadang mentang-mentang sebagai khalifah ( pemimpin ) dan merupakan
Tajali ( perwujudan ) dari Sang Maha Sempurna, adalah dari mana kita ”
berasal ” dan bagaimana kita ” kembali ke asal “.
Sehingga kadang kita melupakan bahwa bahwa kita terdiri dari 2
bagian…..yaitu yg bernama “Jasad” ( raga )dan “Ruh” ( jiwa )……dan dalam
menempuh hidup dan kehidupan, biasanya kita lebih banyak termakan dogma
dari sebuah kehidupan yang mengandalkan atau menampilkan baju dari
masing-masing sehingga hakikat atau makna dari dalam bajunya jarang
tersentuh.
Bagaimana Jasad atau raga itu adalah sebagai baju dari Ruh atau
jiwa….jiwa menemukan raga begitu di dunia…..dahulu disana tiadalah
memerlukan baju atau apapun, raga memerlukan makanan, minuman dan
kebutuhan lainnya untuk bertahan di dunia, sedangkan jiwa merindukan
tempatnya yang dahulu, dimana tidak memerlukan apapun di alam adam
makdum…..
Bagaimana sebuah raga begitu memerlukan perjuangan untuk bertahan hidup
di dunia sehingga akhirnya kadang berbenturan dengan keinginan ruh yang
tidak merindukan apa-apa, tetapi ruh tanpa raga adalah bukan siapa-siapa
karena Keagungan Perwujudan Dzatullah tidak akan terlihat.
Demi menjaga keseimbangan haruslah kita mempertimbangkan tentang
keduanya…… bagaimana begitu kita berwujud sudah berbekal 4 nafsu inti,
lawwammah, amarah, sufian dan muthmainah, yg apabila bicara
seharusnya……harusnya adalah kita harus mematikan dalam wacana mematikan
nafsu 4 perkara :Mati nafsunya, setiap nafsu akan merasakan maut. Mati
rohnya, maksudnya yang hilang rahsanya. Mati ilmunya, maksudnya yang
mati atau yang berjurang imannya. Mati hatinya, maksudnya yang mati
ucapannya dengan lisan.
Dan yang melandasi hukumnya adalah ; Jalan untuk kesempurnaan Pati itu
adalah Hidayatullah yang menandakan tempat yang telah diatur, serta
hakikat hidup yang berada pada manusia. Kedudukan Pati petunjuk Allah
taala, selamat dalam keadaan jati maksudnya bijaksana terhadap
kesempurnaan sangkan paran. Bertemunya Pati itu tawakal maksudnya
berserah diri kepada Allah taala, adapun bertemunya apti itu iradat
Allah. Perkara Pati perbuatan Allah maksudnya merapakan kesempurnaan Dza
yang bersifat Esa.
Janganlah kita terpaku pada sebuah nama atau sebutan…..karena pasti akan
menimbulkan perbedaan bahkan kekacauan dan berujung kehancuran.
Dalam khasanah jawa disebut sukma sejati dan sejatining sukma, dalam
khasanah islam disebut ruh idhafi atau nur muhammad atau ruh al quds (
ruh suci ), dalam nasrani di sebut ruh kudus, dalam hindhu atma.
Dalam perjalanannya kenapa disebut guru sejati atau guru mushid…..adalah
pada saat kita mencari sesuatu yang murni atau sejati, abadi…..bahwa
kita harus menyadari bahwa DzatNya ada pada sifat hidup kita dan yang
pantas kita jadikan guru adalah hanya itu…..bukan yang lain yang sama
dengan kita yang akan menjadi tanah lagi atau bahkan dari bangsa dilura
manusia.
Dalam khasanah yang berbeda keberadaan sukma sejati tidak bisa
dilepaskan dari asal mula Tuhan menciptakan Ruh suci ini dalam bentuk
makhluk untuk meneruskan penzhahiran yang [paling sempurna dalam
peringkat Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan menhendaki ruh
itu turun ke alam fana ini di peringkat paling rendah, yaitu alam Ajsam
( alam kokret )…..yang tujuan utamanya adalah untuk memberi pelajaran
kepada Ruh suci itu dan untuk mengetahui pengalamannya dalam mencari
jalan kembali kepada Tuhan.
Dan dalam perjalanannya …dari tingkatyang paling tinggi sampai ke
tingkat paling rendah , ruh suci menempuh berbagai alam atau
peringkat….mulai dari semula turun ke peringkat Akal Semesta atau
Kesatuan atau Hakikat Muhammad.
Dan Ruh suci ini dihantarkan ke tempat yang paling rendah agar ia
mencari jalan ke asalnya yaitu berpadu atau berdampingan denagn Tuhan
seperti ketika ia berada dalam pakaian daging, darah, dan tulang itu.
Melalui hati yang ada dalam badan kasar ini, wajar bila ia menanam benih
rasa kesatuan dan keesaan, dan ia akan berusaha menyuburkan rasa
berpadu dan berdampingan dengan Tuhan yang menciptakannya.
Dalam bumi hati itu ruh suci menanam benih keyakinan yang telah
dibekalkan kepadanya oleh Tuhan dari alam Maha Tinggi dan benih itu
diharapkan menjadi pokok keyakinan yang akan menghasilkan buah-buahan
yang rasanya kelak akan membawa Ruh itu kembali naikke tingkat demi
tingkat hingga sampai ke hadirat Tuhan.
Penciptaan badan agar sukma sejati ( ruh ) dapat masuk dan menetap
didalamnya, dan setiap ruh mempunyai nama tersendiri, dan Tuhan menyusun
ruang-ruang dalam badan dan meletakkan ruh manusia diantara daging dan
darah, dan meletakkan ruh suci ditengah hati manusia suatu ruang yang
indah dan halus untuk menyimpan rahasia antara Tuhan dan hambaNya.
Ruh-ruh itu berdiam diberbagai bagian anggota badan dengan tugas
masing-masing. Keberadaannya seolah-olah berlaku sebagai pembeli dan
penjual bermacam barang yang mendatangkan berbagai hasil. Perniagaan
semacam inilah yang mendatangkan bentuk rahmat dan berkat dari Tuhan.
Seharusnya manusia mengetahui kebutuhan dalam ruhaninya masing-masing,
seharusnya tidak mengubah apa yang sudah ditetapkan atau ditakdirkan
Tuhan kepadanya.
Dada adalah tempat bersemayamnya ruh dalam diri setiap insan manusia,
tempat yang berhubungan dengan panca indera ini bertugas mengatur segala
hal yang berkaitan dengan masalah syariat…..karena dengan ini Tuhan
mengatur keharmonisan alam nyata. Ruh tidak pernah mengingkari perintah
Tuhan, tidak mengatakan tindakannya itu sebagai tindakannya sendiri,
tetapi lebih karena ia tidak mampu bercerai dengan Tuhan.
Tuhan memberikan beberapa kelebihan bagi manusia yang memiliki ruhani
yang tinggi pula ; pertama, kemampuan melihat bukti-bukti wujud
keberadaan Tuhan didunia yang manifestasikan dalam sifat-sifat Tuhan,
kedua…kemampuan melihat hal yang jamak dalam sesuatu yang tunggal dan
sebaliknya dimata orang awam, ketiga…kemampuan melihat hakikat dibalik
alam nyata dan keempat…perasaan dekat dengan Tuhan….inilah ganjaran
karena keikhlasan dan ketulusan mencintaiNya dan berbuat semata-mata
karena Dia.
Namun inipun masih berkaitan dengan alam kebendaan, begitu pula hal2
yang dianggap luar biasa oleh sebagian orang seperti berjalan diatas
air, terbang diudara, mendengar suara2 gaib, membaca sesuatu yang berada
dibenak orang lain, dll…ini masih berpijak pada kebendaan atau alam
nyata.
Hendaknya dalam beramal shalih manusia tidak seperti “Pedagang” …yang
selalu dalam melakukan sesuatu haruslah ada untungnya, apalagi ini
dengan Tuhan.
Ruh dalam Hati
Hati adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang mengulas tentang
gerakan hati disebut ilmu thariqah. Kerjanya berkaitan dengan 4 nama
Allah. Sebagaimana dengan 12 nama Dzat…4 nama ini tidak berhuruf dan
tidak berbunyi, sehingga nama-nama itu tidak dapat diucapkan.
Pada setiap peringkat ( dari 4 tingkatan ) yang dilalui oleh ruh
terdapat 3 buah nama yang berbeda. Dan dengan cara ini Tuhan dapat
memegang hati kekasihNya yang sedang dalam perjalanan cinta menuju
kepadaNya.
Ada 7 titik, yang 3 merupakan titik inti dan yang 4 adalah pendamping
dan apabila diolah nantinya akan akan berhubungan dengan 9 lubang di
badan kita.
Cara pengolahannya ada beberapa cara ;
1. Dengan berpuasa lahir dan batin, bukan berpuasa hanya puasa lahir
tapi batin juga karena lahir hanya menggembleng lahir saja (jasmani ),
tetapi batin akan meggembleng lahir dan batin.
2. Meditasi, dengan pengolahan nafas secara benar dan teratur, kontinyu, karena nafas adalah tali jiwa.
3. Dengan adanya pembukaan titik melalui orang lain yang bisa
membukanya…..tetapi biasanya ini kurang membuat kita lebih matang dan
kurang bisa mengolahnya dengan baik nantinya….karena kendala setelah itu
akan banyak.
Dalam islam, kalimat La ilaaha illallaah itu melahirkan 12 nama Allah,
setiap nama tercantum pada setiap hurufyang menyusun kalimat tersebut.
Dan Allah akan memeberikan nama kepada setiap huruf dalam proses
kemajuan hati seseorang itu.
1. Lailaha illallaah : Tiada Ilah kecuali Allah
2. Allah : Nama Dzat
3. Huwa : Dia
4. Al-Haqq : Yang Benar
5. Al-Hayy : Yang Hidup
6. Al- Qayyum : Yang berdiri sendiri kepadaNya segala sesuatu bergantung
7. Al-Qahar : Yang Maha Berkuasa dan Perkasa
8. Al-Wahab : Yang Maha Pemberi
9. Al-Fattah : Yang Maha Pembuka
10. Al-Wahid : Yang Satu
11. Al-Ahad : Yang Maha Esa
12. As-Shamad : Sumber, puncak segala sesuatu
Hati adalah tempat bergeraknya ruh dan ruh selalu memandang ke alam ‘
Malakut’ yang identik dengan kebaikan, dan dialam ini ruh dapat melihat
surga alam malakut beserta para penghuninya, cahaya, dan para malaikat
yang ada didalamnya.
Dan dialam inilah ruh ruh bergerak dan melakukan percakapan-percakapan
tanpa kata dan suara, dan dalam percakapan itu pikiran akan selalu
berputarmencari rahasia-rahasia atau makna dalam batin.
Ruha yang bergerak akan melalui berbagai tingkatan dalam perjalanannya.
Dan tempat ruh yang telah mencapai tingkatan tinggi adalah di tengah
hati, yaitu Hati bagi Hati.
Yang sangat berhubungan dengan Sukma Sejati adalah bagaimana kita
mengetahui dan memahami tentang “Rasa Sejati” …..bagaimana pembentukan
rasa sejati adalah sebagai berikut:
Eka Kamandhanu, artinya kandungan berumur satu bulan mulai bersatunya
kama laki-laki dan perempuan. Dari detik ke detik, kama tersebut
menggumpal dan merajut angan-angan untuk mencipta embrio. Kama tersebut
menyatu padu dalam kandungan ibu menjadi benih unggul dan keadaan benih
belum begitu kelihatan besar dalam perut ibunya. Saat itu biasanya wajah
ibu berseri-seri karena itu sering dinamakan Eka Padmasari artinya
sari-sari bunga sedang berkumpul dalam kandungan ibu, dalam keadaan
penuh kegembiraan. Pada saat ini hubungan seksual masih diperbolehkan,
bahkan dimungkinkan hubungan akan semakin hangat karena kedua pasangan
tengah akan menikmati anugerah Tuhan yang sebelumnya telah
dinanti-nantikan. Detik keberhasilan hubungan seksual ini akan menjadi
spirit hidup sebuah pasangan.
Dwi Panunggal, umur kandungan dua bulan. Pada saati ini juga boleh
melakukan hubungan seks. Dalam istilah jawa disebut nyepuh ibarat
seorang empu sedang membuat keris, semakin banyak nyepuh artinya
menambah kekuatan magis keris, keris akan semakin ampuh. Juga hubungan
seks pada waktu hamil muda akan semakin hangat dan menarik kedua
pasangan, biasanya seorang wanita pada tahap ini ingin jalan-jalan pagi,
ingin plesir ke tempat yang sejuk, indah dan mempesona, karena itu
disebut pula dwi amratani, artinya rata kemana-mana, bepergian
kemana-mana sebagai ungkapan kesenangan dan juga sambil memikirkan nama
yang mungkin akan diberikan kepada anaknya kelak.
Tri Lokamaya, artinya umur benih tiga bulan kandungan, dan benih masih
berada dalam alam maya. Benih belum ada roh yang ditiupkan, karena itu
suasananya gondar-gandir atau gawat. Jika hubungan seks tidak hati-hati
kemungkinan besar benih tadi bisa gugur dan terjadi pendarahan. Maka ada
baiknya mengurangi kuantitas hubungan seks, dan menghindari percekcokan
atau sering marah-marah, karena secara psikologis akan mengakibatkan
benih gugur karena merasa panas, ini artinya hubungan yang harmonis
dalam keluarga amat menentukan kondisi benih yang dikandungan. Pada saat
ini sikap selalu bersolek diri seseorang pasangan sangat menentukan.
Karena itu candra benih tiga bulan sering dinamakan trikawula busana,
artinya wanita sudah berpikir masalah pakaian seperti daster, pakaian
bayi, dll, hal ini memungkinkan wajah wanita akan lebih berseri-seri
bagai bulan purnama dan lebih cantik jelita.
Catur Anggajati, benih berumur empat bulan mulai terbentuk organ-organ
tubuh secara lengkap. Benih unggul telah berbentuk manusia. Karena itu
telah menghisap sari-sari makanan melalui sang ibu, umur seperti ini
juga sudah ditiupkan roh sehingga benih telah hidup, sebagai tandanya
sering bergerak. Karena itu hubungan seks yang berlebihan kurang baik
pada saat ini, bahkan hubungan seks atas bawah akan berbahaya bagi benih
dalam kandungan. Saat ini pula benih mulai merekam denyut hidup kedua
pasangan. Karenanya kedua pasangan jangan berbuat hal-hal yang tidak
baik atau terjadi penyelewengan akan berbahaya bagi benih bayi tersebut.
Candra benih berumur empat bulan disebut catur wanara rukem, artinya
tingkah laku ibu akan seperti kera yang sedang diatas pohon rukem, dia
mulai nyidam buah-buahan yang asam dengan cara lotisan dan akan sangat
aneh-aneh sehingga membutuhkan kesabaran bagi pasangan, kadang kurang
wajar. Ia mendapat tambahan otak, karena itu sudah punya keinginan.
Panca Yitmayajati, artinya benih berumur lima bulan, dan benar-benar
telah hidup, dan hubungan seks harus dilakukan lebih hati-hati, agar
memperhatikan posisi sehingga tidak merugikan benih, dan pasangan harus
telah tumbuh keberanian untuk menghadapi resiko lahirnya seorang bayi
nanti. Karenanya candra benih berumur lima bulan sering dinamakan panca
sura panggah, ada keteguhan dan keberanian menghadapi rintangan apapun
ketika pasangan hamil lima bulan, tentu saja dari aspek materi jelas
memerlukan persiapan berbagai hal. Mendapatkan tambahan otot mulai
bergerak erlahan-lahan.
Sad Lokajati, benih berumur enam bulan semakin besar, karena itu kedua
pasangan harus lebih berhati-hati. Karena itu candra benih dinamakan sad
guna weweka, artinya mulai bersikap hati-hati dalam bertindak dan
bertutur kata, jika diantara pasangan ada yang berbuat kasar, mencaci
maki apalagi berbuat keji akan mengakibatkan benih yang dikandung tidak
baik, bahkan suami dilarang membunuh binatang karena secara insting
benih sudah dapat merekam keadaan sekelilingnya. Mendapatkan tambahan
tulang karena itu ia bisa naik turun, jungkir balik.
Sapta Kawasajati, umur benih tujuh bulan telah lengkap semua organ dan
cipta, rasa, serta karsa, karena itu apabila ada bayi yang lahir pada
umur tujuh bulanpun dimungkinkan. Dalam tradisi jawa sering dilakukan
ritual mitoni dengan maksud memohon agar bayi yang akan lahir diberi
kelancaran, dan pada waktu ini hubungan seks dilarang sama sekali,
kalaupun dilakukan harus diperhatikan secara ekstra hati-hati ( posisi
diperhatikan ). Karena candra bayi tuuh bulan adalah sapta kulilawarsa
artinya seperti burung yang terguyur air hujan, merasa letih. Lelah, dan
sedikit pucat, kurang bergairah dan perlu pengertian dari pasangan. Dan
ia memperoleh tambahan rupa, dan mendapat tambahan Kodrat dari Allah
Ta’ala sperti rambut, darah dan daging.
Astha Sabdajati, benih berumur delapan bulan biasanya siap lahir, siap
menuju dunia besar setelah bertapa dalam kandungan. Bayi hampir weruh
padange hawa, ingin menghirup udara dunia yang sesungguhnya. Saat ini
hanya timbul sikap pasrah untuk menghadapi perang sabil. Candra bayi
adalah astha sacara-cara, artinya terjadi sikap berserah diri dengan
cara apapun bayi akan lahir ibunya telah siap sedia bahkan siap
berkorban jiwa raga. Manakala bayi umur delapan bulan belum mapan
posisinya, tentu sang ibu akan gelisah. Untuk itu ada gugon tuhon juga
agar ibu dilarang makan buah yang melintang posisinya, seperti kepel,
agar posisi bayi tidak melintang yang akan menyulitkan kelahiran. Calon
anak sudah dapat mengoperasikan saudara yang empat, sbb;
Pertama : kakawah ( air ketuban )
Kedua : bungkus
Ketiga : ari-ari
Keempat : darah
Kakawah artinya menjadi pengasih, bungkus menjadi kekuatan, darah
menjadi waliyas mati, harus diketahui bahwa Kakawah itu adalah malaikat
Jibril, bungkus adalah Mikail, ari-ari adalah Malaikat Israfil, dan
darah adalah malaikat Izrail.
Jibril pada kulit, Mikail pada tulang, Israfil pada otot, Izrail pada
dagingakhirnya selamatlah sentosa, semua itu tidak kelihatan karena
Kodrat Allah.
Nawapurnajati, bayi telah mendekati detik-detik lahir, yaitu sembilan
bulan, dan tentu yang tepat sembilan bulan sangat jarang. Pada saat itu
memang keadaan bayi dan ibunya sangat lelah, karena itu candra suasana
disebut nawa gralupa artinya keaaan sangat lemas, tak berdaya, seperti
orang lapar dan dahaga. Apalagi setelah sembilan bulan sepuluh hari
dengan candra khusus dasa yaksa mati, artinya seperti raksasa mati
terbunuh ksatria-seorang ibu setelah melahirkan bayi. Oleh karena itu
hubungan seksual sangat dilarang, paling tidak kurang lebih 40 hari
seorang suami harus berpuasa.
Sembilan langkah tersebut diatas di harapkan pasangan suami istri dapat
menjalankan sesirik ( prihatin ), ibarat sedang bertapa gaib. Segala
tingkah laku akan menjadi cerminan hidup anak yang masih dalam
kandungan. Itulah sebabnya sikap dan perilaku dijaga baik-baik dengan
tujuan manembah dan karyenak tyasing sesama, maksudnya hubungan vertikal
selalu harus terus menerus dan hubungan dengan sesama mahkluk agar
jangan sampai berbuat diluar kewajaran. Ada empat yang dianugerahkan
Allah Ta’ala dengan KodratNya ;
Pertama : Budi
Kedua : Rahsa
Ketiga : Angan-angan
Keempat : Hidup