Kamis, 10 September 2015

R. GUNTUR MAHARDIKA: Bacalah, ini Penjelasan Nabi Muhammad SAW soal Cinc...

Inilah Akik Yaman yang disebutkan dalam beberapa riwayat dipakai Rasulullah SAW sebagai cincin permata.

Demam batu permata yang melanda Sulsel sejak Desember 2014 bukan
fenomena baru. Ini fenomena berulang. Bahkan, demam batu permata sudah
terjadi di zaman Rasulullah SAW, 1.400 tahun silam. Hadis riwayat Imam
Muslim yang menjelaskan bahwa cincin Rasulullah SAW terbuat dari perak
dan batu mata cincinya berasal dari negeri Habasyi.
Beberapa riwayat menerangkan bahwa Nabi sendiri
juga mengenakan cincin yang terpasang di jari kelingkingnya sebagaimana
hadis riwayat Anas bin Malik mengatakan, Cincin Rasulullah terbuat dari
perak dan batunya merupakan batu Habasyi, (HR Muslim dan Tirmidzi),
hadis ini diderajatkan hasan sahih, dan dishahihkan oleh Al-Albani.

“Dari Anas bin Malik ra ia berkata, bahwa cincin Rasulullah saw itu
terbuta dari perak dan mata cincinya itu mata cincin Habasyi." (HR
Muslim)
Dalil di atas juga menunjukkan bahwa batu cincin Rasulullah
berjenis Habsyi, sejenis batu berwarna hitam kemerah-merahan yang
berasal dari Afrika, riwayat lain menyebutkan, Batu Akik Yaman. Jenis
batu ini dapat ditemui di Afrika dan Yaman, dan ciri-cirinya dikenali
dengan warna merah tua pekat atau merah darah, walau terlihat
kehitam-hitaman, jika diliat dengan cahaya laser akan terpancar merah
tua pekak, tidak jauh beda dengan batu bacan asal Indonesia.
Dalam
hadis lain riwayat Imam Muslim dikisahkan, cincin Rasulullah bertuliskan
'Muhammadur-Rasulullah'. Model penulisannya menempatkan nama beliau di
bawah kalimat Allah yang berada di atas. Setelah Nabi wafat, cincin itu
dipakai oleh Umar bin Al-Khattab lalu diwariskan kepada Utsman bin
Affan. Suatu ketika, Utsman tak sengaja menjatuhkannya di sumur dan
hilang. Akhirnya, sumur itu pun dinamai "khatam" yang berarti cincin.

Istilah khatam juga umum dipakai sebagai penutup sebuah surat yang
dilegalisasi sebuah stempel, karena itu pula orang Arab menyebut khatam
sebagai stempel, dan cincin Nabi memang berfungsi sebagai stempel surat
menyurat.
Hadis tentang batu permata itu sudah diulas Ilham Kadir,
Peneliti MIUMI & Kandidar Doktor Pascasarjana UIKA Bogor, dalam
rubrik Opini Tribun Timur, edisi 9 Januari 2015. [Baca Kemaruk Cincin
Batu Akik]
Batu Akik ditemukan di banyak negara termasuk di
Indonesia, India, Iran, dan China dalam beragam warna merah, kuning,
abu-abu condong ke warna biru, dan putih.
Ibnu Shahr Ashub
meriwayatkan: Pada satu hari malaikat jibril turun menghadap Rasulullah
SAW dan berkata, "Tuhanku menyampaikan salam kepadamu dan berfirman
untuk memakai cincin di tangan kanan dan memasang batunya dari Akik dan
katakan kepada sepupumu (anak pamanmu; Imam Ali as) untuk memakai cincin
di tangan dan memasang batunya dari batu Akik, kemudian Ali as
bertanya, Ya Rasulullah SAW apa itu Akik? Rasulullah SAW berkata, "Akik
adalah sebuah gunung di Yaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar