Rumah Sakit Rambam di Haifa saat ini sedang menjamu 27 dokter dan perawat dari 17 negara untuk sebuah peragaan simulasi yang unik. Peragaan Simulasi Peristiwa Korban Kecelakaan Massal (Mass Casualty Event ), yang dimulai pada tanggal 6 November dan berlanjut hingga 19 November 2011 ini dihadiri oleh peserta dari Albania, Ekuador, Ethiopia, Myanmar, Georgia, India, Vietnam, Yordania, Nepal, Kenya, Nigeria, Chili, Peru, Kosovo, Thailand, Ghana dan Selandia Baru. Bahkan Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, telah mengirimkan lima wakilnya.
Simulasi ini merupakan bagian kedelapan dari seminar yang sejenis dengan thema "Seminar Pengembangan dan Pengorganisasian Sistem Trauma dan Pengembangan Pengorganisasian Peristiwa Korban Kecelakaan Massal Kedelapan". (“Eighth Seminar on Developing and Organizing a Trauma System and Mass Casualty Event (MCE) Organization”). Seminar yang disponsori bersama oleh Rumah Sakit Rambam Haifa Israel, Kementerian Luar Negeri Israel dan Kementerian Kesehatan Israel, bertujuan untuk mengajarkan kepada peserta bagaimana mengembangkan sistem untuk operasi medis dalam keadaan darurat, trauma dan situasi Peristiwa Korban Kecelakaan Massal yang sesuai dengan kondisi dan situasi negara peserta.
Seminar ini diselenggarakan di Rumah Sakit Rambam sebagai rumah sakit kota Haifa, rumah sakit terbesar di Israel bagian utara, yang memiliki perbedaan tipis antara menjadi seorang ahli dalam situasi korban trauma, korban darurat maupun korban massal. Selama bertahun-tahun, rumah sakit ini telah merawat tentara yang terluka di perbatasan utara Israel dan sekitarnya, sama baiknya ketika merawat korban warga sipil yang terjebak dalam perang didepan rumahnya maupun akibat serangan teroris di Israel bagian utara.
Rumah Sakit Rambam Haifa juga merupakan rumah sakit rujukan bagi korban khusus trauma untuk wilayah tersebut. Pasien trauma parah dari sembilan rumah sakit umum merujuk ke Rumah Sakit Rambam Haifa, menjadikannya rumah sakit pusat trauma paling sibuk di Israel. Pusat Pengajaran Trauma, Darurat dan Situasi Korban Kecelakaan Massal Rumah Sakit Rambam Haifa (Teaching Center for Trauma, Emergency and Mass Casualty Situations [MCS]), memimpin instruksi dibidangnya secara nasional, dan secara teratur menyelenggarakan seminar internasional untuk dokter dan perawat dari seluruh dunia. Selain itu, pusat pengajaran ini juga mengirimkan pengajarnya ke berbagai negara untuk mengajar kursus dan menyelenggarakan lokakarya untuk personil NATO.
"Dalam kursus ini kita belajar bagaimana membangun sebuah sistem untuk operasi dalam keadaan darurat, trauma dan peristiwa korban kecelakaan massal." kata Prof. Andi Asadul Islam, ahli Neurologi dari Universitas Hassan Udim di Makassar, Indonesia Timur. "Kami tidak datang untuk mencari informasi medis, melainkan pedoman tentang bagaimana mengorganisir situasi darurat dalam kasus semacam ini. Sistem Rambam untuk trauma adalah yang terbaik yang pernah ada, dan kita bisa belajar banyak dari sini. "
Kursus ini mencakup kuliah teoritis maupun wisata di Rambam dan rumah sakit Israel yang berbeda. Program ini memungkinkan peserta untuk menerima wawasan yang luas dari berbagai unit kegiatan pengobatan darurat. Selain itu, para peserta juga mengunjungi Pusat Simulasi Angkatan Bersenjata Israel (IDF), dan Kantor Pusat Magen David Adom, Palang Merah Israel.
Peserta juga mengunjungi sejumlah lokasi wisata, di antaranya Yad Vashem, dan situs lainnya di Yerusalem, Nazaret, Yafo, Akko, Zichron Yaakov dan lain-lain.
"Sebagai seorang Muslim, hal ini sangat menarik bagi saya untuk melihat Quarter Muslim di Yerusalem," kata Prof. Andi Asadul Islam.
Sementara itu, Ibu Asti Puspita Rini, pengelola Yayasan Layanan Darurat Ambulance 118 di Jakarta, ibukota Indonesia, mengatakan : "Beberapa teman dan keluarga saya takut dan tidak ingin saya datang ke sini (Israel) karena apa yang mereka lihat di televisi, namun kenyataannya sungguh berbeda dengan yang diberitakan di media."
Pada akhir seminar, sebuah upacara khusus akan diadakan pada tanggal 17 Nopember di mana di hadapan para duta besar dan perwakilan dari berbagai negara, peserta seminar akan menerima sertifikat ijazah dan medali dari Rumah Sakit Rambam Haifa Israel, Kementerian Luar Negeri Israel dan Kementerian Kesehatan Israel.
Sumber: Israel National News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar