Buku ke-11 yang sudah ada di toko buku sejak Juni lalu itu kini menjadi salah satu yang terlaris di Indonesia. Unntuk kesekian kalinya, pria kelahiran Jember ini menceritakan kisah percintaan Rahwana dan Sinta. Mengapa?
"Isi kepala Rahwana itu ada 10, sama seperti saya. Setiap kepalanya isinya cinta," ungkapnya sambil tertawa saat berbincang dengan detikHOT di Rollingstone Cafe, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, mungkin saja yang menulis buku tersebut bukan dirinya melainkan Rahwana yang tak mati-mati. Jiwanya terus hidup dan menjadi gelembung-gelembung. Siapa pun bisa dihinggapi gelembung itu, tak terkecuali dirinya.
"Karena hidup saya memiliki beberapa sisi. Sama seperti buku ini yang bukan hanya teks tapi ada musik di dalamnya," katanya.
Sebelumnya, Tejo telah menerbitkan buku di antaranya 'Kelakar Madura buat Gus Dur' (Yogyakarta, Lotus, 2001), 'Dalang Edan' (Aksara Karunia, 2002), 'The Sax' (Eksotika Karmawibhangga Indonesia, 2003), 'Jiwo Jancuk' (GagasMedia, Juni 2012), 'Lupa Endonesa' (Bentang, September 2012), 'Republik Jancukers' (Kompas, Desember 2012), dan 'Lupa Endonesa Deui' (Bentang Pustaka, Januari 2014).
'Rahvayana: Aku Lala Padamu' yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka juga akan munc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar