Rabu, 28 Oktober 2015

Graham Fuller: Tahun 2015, Posisi Iran Menguat, ISIS Hancur

graham fullerBeirut, LiputanIslam.com – Analis dan pakar ekstrimis Islam Amerika Serikat Graham Fuller merilis ramalannya untuk tahun 2015 yang antara lain menyebutkan bahwa posisi Iran di Timur Tengah akan terus menguat, sementara kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hancur.
Sebagaimana dilaporkan koran al-Binaa Lebanon Senin (5/1/2015), mantan wakil kepala Dinas Rahasia AS, CIA, itu menyatakan bahwa perkiraan dan analisisnya untuk perkembangan situasi tahun 2015 yang dirilis Ahad (4/1/2015) tersebut berdasarkan catatannya atas perkembangan yang terjadi tahun 2014.
Mengenai kehancuran ISIS dia mengatakan bahwa ISIS memang akan hancur pada tahun ini, tetapi bukan karena serangan pasukan koalisi internasional pimpinan AS.
Dia menyebutkan tiga alasan mengenai terberantasnya ISIS; Pertama, ISIS adalah rezim yang memang tidak mungkin dapat bertahan lama, terutama karena tidak memiliki ideologi yang dapat menarik dukungan dari masyarakat. Kedua, organisasi ekstrimis itu tidak memiliki hubungan dengan negara manapun. Ketiga, perilakunya telah membuat posisinya terkucil di kalangan Muslim mayoritas Ahlussunnah sendiri.
Di bagian ketiga ramalannya dia menyebutkan bahwa peranan Iran sebagai kekuatan yang sangat aktif di Timur Tengah akan terus meluas, dan sanksi-sanksi yang diterapkan Barat terhadap Teheranpun tak dapat membendung hal tersebut.
Dia optimis terhadap hasil perundingan nuklir Iran dengan kelompok 5+1 karena kedua pihak memang memerlukan keberhasilan perundingan ini, dan normalisasi hubungan menjadi keharusan bagi tatanan regional.
Menurut analis terkemuka AS ini, negara-negara Arab di kawasan Teluk Persia mau tidak mau akan menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut, sebab Iran merupakan satu-satunya negara yang dapat menjamin stabilitas regional karena sumber daya dan kekuatan militernya yang besar.
Di bagian keeempat dia menyinggung Rusia yang dinilainya akan segera memegang peranan kunci dalam konstalasi diplomatik Timur Tengah dan penyelesaian isu nuklir Iran dan krisis Suriah. Dia memandang peranan Rusia merupakan satu faktor yang positif.
Di bagian kelima ramalannya, dia memperkirakan Taliban akan dapat menerobos masuk ke dalam lingkaran pemerintahan Afghanistan. Menurutnya, hal ini menjadi pertanda kekandasan AS dalam upaya menegakkan stabilitas Afghanistan yang sudah berlangsung selama 13 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar