Kamis, 15 Oktober 2015

R. GUNTUR MAHARDIKA: Pembangunan Siloam Hospitals Jember Masuk Tahap Top...



Siloam Targetkan Miliki 50 Rumah Sakit Hingga 2017

Share on Facebook3Tweet about this on Twitter160Share on Google+0Share on LinkedIn0
PT
Siloam International Hospitals Tbk, pengelola jaringan Rumah Sakit
Siloam, tak henti berekspansi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di Indonesia. Kini, sudah ada 20 Rumah Sakit Siloam yang
tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Targetnya, 50
rumah sakit hingga tahun 2017 mendatang. Pada tahun 2016, RS Siloam di
Papua, tepatnya di Sorong sudah akan beroperasi.


“Kami sudah ada 20 rumah sakit, berarti kurang 30 lagi. Sekarang,
kami sudah secure 24 lokasi, 12 di antaranya sudah berjalan
konstruksinya. Selain itu, kami juga berencana mengakusisi 2 rumah sakit
setiap tahunnya. Jadi, target akuisisi hingga 2017 ada 6 rumah sakit,”
kata Anang Prayudi, Network Development Director PT Siloam International
Hospitals Tbk.


Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International Hospitals Tbk,  Andry
Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International Hospitals Tbk, Andry
Menurut dia, ke-20 RS Siloam itu tersebar di Yogyakarta; Labuan Bajo,
Nusa Tenggara Timur; Bau Bau, Sulawesi Tenggara; Jember, Jawa Timur;
Sorong, Papua Barat; Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Bogor, Jawa Barat;
Ambon, Maluku; Bangka; Srondol, Semarang, Jawa Tengah; Panakukang,
Makassar, Sulawesi Selatan; Bandung; dan Aceh. “Yang akan beroperasi
pada tahun ini, ada 6 rumah sakit, yaitu Yogyakarta; Labuan Bajo, Nusa
Tenggara Timur; Bau Bau, Sulawesi Tenggara; Jember, Jawa Timur; dan dua
lagi dari akusisi,” ujarnya.


Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International
Hospitals Tbk, Andry menjelaskan, perseroan menyiapkan dana investasi
sekitar US$ 25 juta untuk mendanai tanah dan bangunan, serta peralatan
medis untuk setiap satu RS Siloam. Jumlah tersebut belum termasuk
kontribusi dari Grup Lippo.


“Untuk 2013-2014, pertumbuhan GOR kami 33% atau sekitar Rp3,3
triliun. Untuk 2014-2015 kami menargetkan naik 47%. Sedangkan untuk
EBITDA pada 2013-2-14 kami naik 56% atau sekitar Rp466 miliar. Untuk
2014-2015 kami targetkan naik 86%. Jadi, untuk 2015 kami targetkan
kumulatif angka Rp4,9 triliun,” katanya.


Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International Hospitals Tbk,  Andry
Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International Hospitals Tbk, Andry
Tak hanya pengobatan, lanjut dia, RS Siloam juga mengembangkan teknik
preventif lewat medical check up. Masyarakat melakukan cek rutin
kondisi kesehatan bertujuan untuk menghindari penyakit, terutama
jenis-jenis penyakit yang diwariskan seperti diabetes, jantung, darah
tinggi. Dengan melakukan pencegahan, masyarakat diajarkan untuk tidak
pasrah pada keadaan dan bisa terus meningkatkan kondisi kesehatannya
menjadi jauh lebih baik. Yang juga tidak kalah penting adalah cek
jantung untuk mencegah terjadinya penyakit mematikan, yakni jantung
koroner.


“Kalau ditemukan penyumbatan, ya diobati dulu. Kemudian, juga ada
vaksinasi, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil. Ya, preventif medicine ini
perlu dikembangkan. Bagaimana agar orang tidak sakit. Jangan semakin
banyak jumlah penduduk, mereka yang sakit juga bertambah,” ujarnya.


Untuk meningkatkan layanan kesehatan, RS Siloam juga melayani pasien
BPJS. Dengan jumlah peserta sekitar 150 juta orang, ini adalah peluang
bisnis yang sangat menguntungkan. Saat ini, jaringan RS Siloam yang
sudah bisa melayani pasien BPJS adalah RS Siloam di Manado, Balikpapan,
Makassar, Bali, Jambi, Jakarta, Kupang, Semanggi, dan lainnya. Yang
belum mendapat izin adalah RS Siloam di TB Simatupang dan Kebon Jeruk.


“Bayangkan, mana ada asuransi kesehatan di dunia yang sebesar BPJS,
yang anggotanya saat ini mungkin sudah lebih dari 160 juta jiwa.
Presiden Joko Widodo sudah memberikan kartu sehat lebih dari 85 juta.
Itu belum termasuk warga yang masuk golongan mampu. Juni 2015, seluruh
karyawan juga harus menjadi peserta BPJS,” katanya. (Reportase:
Destiwati Sitanggang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar