Panji Surya Putra, anak dari artis Dewi Yull,
lulus masuk Jurusan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya dengan nilai
tertinggi, Minggu 27 Juli 2014.
Panji
Surya Putra (20), putera dari artis Dewi Yull, berhasil masuk ke
Jurusan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya Malang. Panji masuk dari
jalur seleksi khusus penyandang disabilitas (SKPD) dengan nilai terbaik
dari 19 peserta lain yang lulus tes tahun ketiga di Universitas
Brawijaya Malang.
“Tahun ini ada 36 mahasiswa yang mendaftar, tetapi setelah tes yang
lulus hanya 19 orang. Sesuai pengumuman 22 Juli, anak Dewi Yull namanya
Panji masuk dengan hasil tes peringkat pertama, dia menyandang tuna
rungu,” kata Sekretaris Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) UB Slamet
Tohari, Minggu 27 Juli 2014.
Menurut dia, tes dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, tes
Administrasi ada sekitar 36 calon mahasiswa yang mendaftar. Namun di
tahap peserta banyak yang gugur akibat tidak memenuhi persyaratan
seperti tidak tergolong disabel ataupun tidak memiliki ijazah.
Hasilnya ada 27 pendaftar yang maju ke tes ujian tahap kedua yang
berlangsung pada 17 Juli hingga 19 Juli 2014. Tes meliputi ujian micro
teaching, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PPKN, tes Psikotes dan
wawancara dengan peserta dan orangtua peserta.
Selama tes, penyanyi yang mempopulerkan lagu 'Jangan Ada Dusta
Diantara Kita', bersama mendiang Broery Marantika itu, menurut Slamet
selalu mendampingi anaknya.
"Saat itu Dewi Yull juga ikut mengantar. Anaknya, Panji, meraih
hasil tes terbaik, dia ingin menjadi pengajar Bahasa Inggris bagi
penyandang disabilitas,” katanya.
Ia menambahkan, 18 siswa lain yang lulus tes masuk ke berbagai
jurusan pilihan, mulai dari Manajemen, Akuntansi, Bahasa Indonesia
hingga Agro Industri.
Seluruh siswa disabel akan belajar bersama mahasiswa lain di kelas
reguler. Pihak kampus akan memfasilitasi segala keperluan mahasiswa
disabel saat belajar bersama tersebut, mulai dari pendamping untuk
tunadaksa dan tunanetra, penerjemah bahasa isyarat untuk tuna rungu dan
tuna wicara, tutorial, hingga fasilitas lain seperti kursi roda.
"Pendidikan inklusif ini konsepnya tidak diskriminatif, tidak ada
perbedaan apapun dengan mahasiswa normal, mulai dari proses belajar
mengajar dan yang lain. Kami hanya memberikan pendampingan dan fasilitas
selama proses belajar di lingkungan kampus ataupun di luar,” katanya.
Tahun ini adalah tahun ke tiga tes SKPD berlangsung di UB dengan
jumlah total mahasiswa disabel sebanyak 62 mahasiswa. Panji dan 18 siswa
disabel jalur SKPD akan mulai mengikuti masa orientasi siswa sama
seperti mahasiwa baru UB yang lain awal Agustus nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar